Selasa, 13 April 2010

happy thought (just a short story)





Nama saya Retno, umur saya 33 tahun, belum menikah, bekerja di kompleks bisnis Sudirman Jakarta, pekerjaan salah satu partner di salah Lawfirm terbaik di Indonesia, dan saya single dan terikat dengan hubungan simbiosis mutualisme dengan pekerjaan saya, dan saya bahagia dengan hidup saya, bahagia dengan pekerjaan saya, bahagia dengan apa yang melekat pada diri saya, terus terang saya pernah merasa sendiri, pernah merasa bahwa saya terlalu sulit untuk dijangkau oleh lelaki lain karena mereka terintimidasi oleh apa yang telah saya capai, padahal saya tidak frigid ataupun lesbian, dan saya berhak untuk memilih orang tanpa merekan terintimidasi oleh hal –hal seperti itu. Karena itu saya melampiaskan dengan pekerjaan. tapi saya bahagia. I am satisfied



Nama saya Shanti, 29 tahun, ibu rumah tangga, 2 orang anak,hidup saya bahagia dengan sang suami, anak-anak yang lucu dan aktif, hidup saya saya persembahkan untuk suami dan anak-anak saya, walau gelar sarjana ekonomi saya berguna untuk menghitung uang belanja, saya sangat bahagia, walau kadang ada perasaan tersendiri ketika melihat teman-teman kuliah saya ”menempelkan” foto – foto aktivitas di kantor mereka, mengejar karir, menghabiskan waktu mudanya mengejar prestasi kerja dan belajar mereka, mengasah kemampuan mereka. Namun hal itu berakhir ketika melihat kedua belah hati saya tidur nyenyak ketika pukul 9 malam ketika saya bermesraan dengan suami saya. Saya bahagia.
***

2 komentar:

JC mengatakan...

c'est la vie, love what you have but err is it more like trying to force to love what you have due wanting something that you dont have that you will never have. to have or not to have, we have our life. gotta love it :D

foolish dumb writer mengatakan...

well, the point is we determined ourself, and we have our life, :)