Minggu, 28 Juni 2009

trophy chaser...


Ring the bells that still can ring
Forget your perfect offering.
There is a crack in everything,
That's how the light gets in.
~Leonard Cohen

hehhe bukan semacam kompetisi olahraga atau adu kecerdasan untuk mendapatsebuah plakat/piala/trophy, lagi sedang berpikir setelah melihat salah satu program cari jodoh di indosiar dimana 30 cewek memperebutkan satu cowok * what a cheesy i am... hehhehe put this program out, bukan membahas masalah program itu tetapi esensinya kalo menurut pandangan awal pasti si cowok itu akan memilih cewek cantik, bahenol, ngomongnya manis dan menjadi center of the soul karena beauty is exist ( baca: perfection is never exist) hehhehe, sebaliknya si cewek akan mencari cowok kaya, cakep dan sempurna untuk di pajang kemana2 right?

pernah berpikir seperti itu? dan kemana untuk saya (dan mungkin anda) yang ada dalam tahap mediocre, hehhehhe mungkin pernah berpikirsama seperti saya maupun tante ally mcbeal bahwa Sometimes... when you hold out for everything, you walk away with nothing, hehehh hanya untuk pembenaran atau mungkin saja benar, kadang kita dibuat seperti pemburu kesempurnaan a.k.a trophy chaser, karena ya ketika kita dibuat mengejar si A pasti ada si B yang lebih sempurna ketika dapat si B ada si C yang lebih sempurna, tp tetep aja never ending hunter,,,, hehehhe
WHAT A KIND OF LUCKY BASTARD They ARE, hhhehehhe..
hehhehe ga dipungkiri dan tidak menutupi kenaifan bahwa memang outer appearances memgang peranan penting dalam hal ini outer appearaces is the rule, and we are lived by this rule,,,, secara ga sadar kebanyakan orang (tanpa men-generalisasi-kan ) akan terpengaruh pada aturan itu, karena ya secara ga sadar pula kehidupan kita dipengaruhi oleh berbagai macam hal yang bersifat duniawi *bahasanya hahahhahah ....akhirnya banyak trophy chaser berkeliaran berusaha untuk menjadi trophy dan pengejar trophy biar bisa dipajang dimana -mana, dan bukan salah mereka kalu untuk kalangan mediocre (dalam banyak hal, wajah, penampilan atau bahkan ketajiran ) hanya menjadi penonton hehehheh.... dan berpkir that's not fair " dia ga pernah ngeliat secara komprehensif terhadap kita

kalau saya sih, terus terang pernah tersilau oleh beberapa trophy, tapi terus terang pula kebanyakan trophy itu hanya seperti rumput tetangga yang selalu hijau akhirnya kita kangen ama rumput kita , perfection is never exist, misal seperti ini saya silau oleh si A yang cantik nya minta ampun , tapi ya begitu cantik ya cantik beauty without emotion is nothing, hehhehhe tapi untuk dalam tahap seperti itu baru waktu lama menyadarinya, hehheheh gimana kalo ngeliat si B yang ga terlalu cantik dr si B tapi tiba2 dia terlihat cantik ketika serius ngerjain sesuatu , misal dia keliatan cantik kalo nasehatin kita, atau terlihat cantik ketika sedang berada didepan kpmuter serius mengerjakan kerjaan atau tugas, that's called beauty, but not absolute beauty karena ya begitu absolut ya stagnan ( ngutip kata2 nya icha rahmanti *beauty case)
so are u such kind of trophy or trophy chaser? hehehhehe saya sih sudah tidak *amien*

No one is perfect... that's why pencils have erasers

2 komentar:

Unknown mengatakan...

i love this post. just keep going bro. yes, perfection is never exist so does the fool desire.

foolish dumb writer mengatakan...

well well,,,,,,,,, :P