Jumat, 20 Maret 2009

dia dan sikat gigi


perempuan itu bernama dia, hanya seorang perempuan biasa yang tak ingin terdeteminasi apapun....
I
perempuan itu mengeruak, meradang, menjadi merah, Dia jatuh cinta pada sahabatnya sendiri, tanpa balasan apapun, kepada laki laki berintelejensia itu dia jatuh cinta,
dia patah hati, tak ada cerita yang dikarang berdasarkan kata “Kita” hanya aku dan kamu.... berdiri sendiri sendiri, tapi mereka bersahabat, Dia sering tidur di kontrakan nya tanpa ada apa- apa, hanya ritual tidur sambil membelakangi , sambil diskusi, sambil mengobrol hal hal yang tak penting , tapi tetap didebatkan..... dua sikat gigi ada disana dia senang namun ada sedikit ruang yang kosong tak berpenghuni didalam sana, ruang pengakuan, ruang keingintahuan,
hari ini dia terakhir menginap di kontrakan lelaki itu, bukan karena apa apa, tapi karena suatu peristiwa bahagia, akhirnya laki laki itu mengatakan sesuatu.... sesuatu yang dia inginkan selama ini.....

namun dia tak pernah datang lagi, laki laki itu juga tak pernah mengajak nya untuk debat dan diskusi lagi di tempat tidur nya,.,,,,,di kontrakannya sekarang cuma ada satu sikat gigi, punya dia dibuang......
II
Hari ini genap satu bulan dia putus , patah hati dengan pacar nya..... lelaki flamboyan itu, lelaki yang ditemui membuat dia makin percaya dengan teori dalam film sleepless in the seattle , bahwa diluar sana ada orang yang diciptakan untuk kita, namun hubungan itu diakhiri, walaupun mereka berdua masih saling cinta, begitu kata lelaki pemutus hubungan cinta itu, klise, dia berontak, dia meradang, tak percaya , peristiwa itu terjadi lagi, jika saling cinta mengapa berpisah, teori baru kah ini??
dia limbung,beberapa minggu dia limbung, intelejensia nya menciut sekelas bakteri , logikanya muntah, perasaan nya apalagi, menendang tak karuan...
hari itu dia beranikan menghubungi lelaki flamboyan itu, memaksanya untuk bertemu , kembali berjalan ke tempat pertama dia bertemu Tempat yang buat dia merupakan kenangan,memastikan apakah patah hati itu dua arah, memastikan apakah ada yang harus dipertahankan, memastikan apakah perasaan dipihaknya masih kuat,memastikan bahwa ada penyebab lain. ,,,,, lelaki itu tampak tak mengingatnya,,,,,,,
dia memaksa tidur di apartemen nya sekali lagi....... laki laki itu acuh.... dia memeluknya, walaupun status tak sama namun lelaki itu mengatakan perasaan nya masih tetap sama, lelaki itu diam, tangan lelaki itu dipegang oleh dia, dia menciuminya,,, seperti menciumi seonggok mayat, tak ada reaksi, jika masih ada rasa itu mengapa tak ada reaksi, dia mengeruak meminta lelaki itu menciumnya, lelaki itu menciuminya,,,, namun tak ada rasa , feeling itu terasa kuat. Lelaki itu sudah tak ada perasaan lagi buat dia, dia merasa dibohongi, dia merasa wanita nakal menggoda laki laki dijalan, dia merasa seperti om om yang mencumbui gadis cilik yang datang karena uang, dia merasa perasaan nya hanya satu arah, dia mengerti sekarang.....
dia berlari ke kamar kecil...... menangis . Tapi air matanya tak cukup. Dia berteriak CUKUP ...........
dia kembali ke kamar apartemen laki laki itu, laki laki itu pura pura tidur sambil memegang handphonenya yang sedari berada di dekat sisi Dia, ada apa ini??? dia menyeruak sedemikian rupa, instingnya keluar tak karuan, untuk apa ini?? kenapa ini???

dia merasa diam..... tak sadar tapi punya logika dan harga diri, harga diri untuk berada di apartemen dimana sikat giginya ada disitu , dan secaa tak langsung sikat gigi itu bernama PUNYA DIA, sikat gigi hijau dimana dipakai pertama kali saat dia menginap diasan, sikat gigi itu mempunyai nilai historis tinggi, seperti lukisan leonardo da vinci , seperti bendera pusaka jahitan Fatmawati Soekarno putri, namun sikat gigi itu tak ada, dua kali sikat gigi itu disingkirkan oleh dua lelaki yang berbeda, ironic dejavu....
dia pulang, seperti orang tak punya harga diri, karena mencumbui orang yang tak mencintainya, dia yakin itu, dia pulang seperti pelacur pulang pagi pagi dari pangkalan nya, dia mengeruak tertawa sinis, untuk sebuah malam itu, malam yang tak terulang lagi......malam dimana suatu kedewasaan nya diukur lagi, dia menelan pil pahit itu pelan pelan..... sebuah medication , life medication....

III
Apa lagi yang ditawarkan hidup untuk dia, bertemu laki laki lain dan ironic dejavu terjadi lagi, mengakhiri kisah aneh ini dengan menjadi pendeta atau bhikunni yang tak mengenal laki laki.....
life is the matter of choice......
dia berjalan sekali lagi , tersenyum mengeruak dan di tas nya kali ini ada sikat gigi, sikat gigi khusus yang selalu ada di tas nya, dan tak ada seorang pun yang menyingkirkan nya, karena sikat gigi itu mutlak milik nya , bukan milik orang lain.......

1 komentar:

Anonim mengatakan...

wah ceritanya.... huks huks hmmm memang kadang kita nurunin harga diri kita buat nunjukin kalo kita masih syaang, namun pertanyaan yang muvul apa pantas kita ngelakuin itu untuk orang yang ninggalin kita ???? nice story....